Dalam dunia kedokteranpun sampai saat
ini mengklaim bahwa belum ada obat untuk penyakit ini. Karena begitu
mematikannya penyakit ini resiko dari sakit HIV/AIDS adalah kematian.
Banyak penderitanya yang mengalami
pengucilan, sehingga para ODHA malu dan takut jika diketahui sedang
mengalami penyakit berbahaya ini.
Berikut ini video ulasan lengkap tentang ramuan Djabal Sriaji dan kesaksian penderita HIV yang telah sembuh.
Seringkali penderita penyakit ini
didiagnosa positif HIV/AIDS saat sudah parah, karena memang perkembangan
virusnya baru akan diketahui setelah beberapa tahun menginfeksi.
Penyakit yang menyerang sel darah putih
ini, hingga kini selalu menjadi momok menakutkan bagi sebagian orang.
Seringkali penyakit ini diidentikkan dengan penularannya karena sering
bergonta-ganti pasangan. Padahal tidak selalu demikian, ada yang
tertular karena jarum suntik yang tidak steril bekas penderita HIV
hingga penularan dari pasangan ataupun keluarga.
Angin segar datang dari sudut pelosok
Kota Bojonegoro, Jawa Timur. Seseorang bernama Riyanto mengaku menemukan
obat penyakit HIV/AIDS ini. Sudah puluhan hingga ratusan orang yang
datang mencari kesembuhan melalui beliau.
“Wah gak ngitung ya, banyak sekali yang beli ramuan saya ini. Bahkan ada juga yang dari mancanegara” ucap Riyanto tersenyum
Riyanto mengaku menggeluti usaha ramuan
kesehatan tradisional ini dari neneknya, melihat banyak tetangganya yang
sakit dan membutuhkan pertolongan namun terkendala biaya akhirnya
riyanto berinisiatif membantu dengan membuat ramuan ini.
Dari mulut ke mulut berita tentang
ramuannya ini tersebar dan digunakan orang-orang yang mengalami gangguan
kesehatan, baik yang sakit ringan ataupun yang parah. Dari beberapa
kesaksian ada yang mengalami sakit diabetes dan kusta yang seharusnya
diamputasi akhirnya rutin meminum ramuannya kini sembuh dan tidak jadi
diamputasi.
“Tidak tau bagaimana awalnya hingga ada yang menderita sakit HIV/AIDS datang dan mencoba ramuan saya. Awalnya banyak yang meragukan apakah mungkin sakit HIV/AIDS bisa disembuhkan?”
“Sampai akhirnya yang awalnya dicek di lab positif HIV/AIDS dalam waktu kurang lebih 6 bulan ada perubahan baik kemudian di cek dilab lagi hasilnya dinyatakan negatif.” Riyanto bercerita dengan mata berbinar
Banyak orang dari dunia kesehatan, baik
dokter ataupun tenaga medis lain meragukan apakah ODHA ini benar-benar
sembuh atau hanya sementara dan virus-virus ini masih ada ditubuh.
Riyanto menjawab dengan singkat bahwa
ramuannya ini terbuat dari bahan-bahan alami yang berfungsi sebagai
detoksifikasi tubuh, sehingga akan menggelontorkan semua bakteri dan
mengeluarkan semua virus-virus ditubuh melalui keringat, buang air kecil
ataupun buang air besar.
Memang jika dalam teori ilmu kedokteran
yang masih berpedoman pada Hipocrates dan kedokteran timur pada umumnya,
secara general menyamakan bahwa apapun jenis penyakitnya ketika semua
toksin, racun dan virus atau bakteri jahat ditubuh keluar semua, maka
imunitas tubuh akan kembali meningkat dan secara perlahan fungsi
organ-organ penting tubuh untuk menyembuhkan dirinya akan kembali
berfungsi sebagaimana mestinya ketika semua kebutuhan nutrisi dan
vitaminnya tercukupi dengan baik.
Banyak media datang meliput langsung
tentang penemuan ramuan ini. Pro dan Kontra pun terus terjadi tentang
apakah benar ramuan Riyanto ini benar-benar mampu menyembuhkan penyakit
HIV/AIDS.
Bagaimanapun itu Riyanto tidak pusing,
yang pasti bukti semakin banyak ODHA yang tersembuhkan menjawab perlahan
semua pertanyaan.
Dengan nama “Djabal Sriaji” akhirnya
produk ini terus diproduksi oleh Riyanto dan dijual ke seluruh Indonesia
untuk kalangan sendiri. Meski tanpa izin legalitas karena memang belum
merupakan produk jadi.
Ramuannya ini hanya berbungkus plastik
dan berisi daun-daunan, rumput-rumputan dan akar-akaran hutan kering
yang sudah dipotong kecil-kecil.Untuk menggunakan ramuan ini 1 bungkus
ramuan harus direbus dengan air mendidih 5-6 liter. Baru kemudian bisa
diminum 3 kali sehari.
1 bungkus ramuannya ini bisa untuk kurang lebih 10 hari. Riyanto menjual ramuannya 1 paket berisi 4 bungkus ramuan.
Untuk yang masih stadium awal biasanya 1
paket untuk 40 hari. Kalau sudah stadium 2 ke atas harus minimal 4
paket dan harus diminum rutin selama 5-6 bulan.
Riyanto sangat berharap dukungan dari
berbagai pihak, kepada pemerintah ataupun swasta yang dapat membantunya
mengembangkan produk “Djabal Sriaji” ramuan temuannya ini agar bisa
lebih bermanfaat kepada orang banyak, terutama para penderita ODHA yang
sedang mencari jalan kesembuhannya.
Untuk informasi dan pemesanan Teh Ramuan Djabal Sriaji silahkan hubungi kontak dibawah ini :